Hallo, ini secoret kisah hidup saya. Biasanya sih, rata-rata, sebagian besar dan kebanyakan adalah nyata. Hebat anda bisa menemukan blog saya, karena saya ini orangnya tertutup dan tidak terlalu terkenal, tapi bisa menjadi menyenangkan kalau sudah kenal dekat. My life my blog my story. Welcome and happy reading!! Enjoy it!! ~(˘⌣˘~) (~˘⌣˘)~
Twitter : @vaneshamrd

Sabtu, 18 Februari 2012

the reason...

"Gak semua harus beralasan, gak semua harus masuk akal, gak semua menjadi penyebab semua ini bisa terjadi, dan gak semua yang terjadi harus disesali"
 
Tau capek gak? Iya aku capek, aku capek ngadapin hidup ini sebenarnya. Berada di lingkaran masalah yang sama, lingkungan yang sama dan menjadikan aku sosok yang sama. Sama seperti dulu, dulu yang menjadi kenangan buruk, suram, dan mengerikan. Aku telah melewati semua itu, sampai sekarang. Awalnya aku berfikir ini akan berhenti, tapi tidak, ini bukannya behenti malah semakin menjadi. Semakin menjadi mengikuti langkahku yang tak bisa berhenti, sama seperti waktu. Aku capek tetapi tak bisa berhenti. Entah sampai kapan seperti ini, berada dibawah semua alasan orang tak menyukaiku...
 
Alasan, satu kata yang aku benci. Kata itu bisa menjadi kunci suatu kebohongan, dan bisa tumbuh menjadi kebiasaan. Sebab itulah yang membuat aku membenci kata itu. Sederhana tapi tertutup maksud tak bermakna. Omong kosong yang seharusnya tak didengar, diperuntukkan dikeadaan terjepit, sempit, dan saat mulut tak bisa mengatakan yang sebenarnya.
Apakah semua yang kita lakukan harus berdasarkan alasan? Apakah yang kita miliki harus dilandasi alasan? Apakah logika dan perasaan harus mempunyai alasan? Dan apakah suatu perbuatan buruk pun masih mempunyai alasan?
 
Jika jawabannya iya, maka
Apakah sebuah persahabatan tercipta atas dasar alasan? Apakah perasaan cinta harus beralasan? Apakah sebuah perasaan yang tersakiti dan terbaikan juga mempunyai alasan? Orang yang dibenci, tidak disukai, dicampakkan, dan dipojokkan, apakah ada alasan mengapa mereka diperlakukan begitu?
 
Nggak semua hal harus beralasan. Misalnya saja persahabatan. Setau aku persahabatan yang sebenarnya itu, ya tercipta begitu saja. Gak pakai alasan ini itu. Tanpa penyebab apapun, yang menjadikan dua orang saling mempercayai satu sama lain untuk menjadi teman mereka bertukar cerita dan fikiran.
Kalau semua ini beralasan, mengapa aku belum bisa menemukan alasan mengapa aku bisa menyukainya? Mengagumi dia yang sebenarnya tak perlu aku kagumi, tak perlu aku repot karna mengejar dia, dan mencintainya dalam diam hingga dia tak membalasnya. Sungguh bodoh rasanya jika mencari alasan dibalik semua itu. Menelaah satu persatu sudut dirinya hingga aku bisa menemukan alasan aku mencintainya, menyukainya, mengaguminya, bahkan menyayanginya. Seseorang dalam sepasang mata yang tak bisa ku miliki, dalam genggaman yang tak bisa ku raih, sebuah senyuman yang tak bisa ku katakan "itu cinta", dan dalam fikirannya yang tak pernah ku mengerti. Aku kesal jika harus mencari alasan mengapa aku tak bisa lepas mengamatinya, mungkin itu yang membuat dia merasa aku istimewakan, walau sebenarnya dia tau, dia takkan pernah bisa mengistimewakan aku.
Jika memang semua di dunia ini berasalan, beri aku satu alasan mengapa aku harus melupakannya? Harus membiarkannya pergi walau sekalipun itu terpaksa. Apa harus aku memiliki alasan sepertinya, alasan yang sama biar aku bisa membencinya, sama seperti perlakuannya kepada ku. Sebuah sesuatu yang tidak penting rasanya, membiarkan perasaan yang tumbuh itu benci, bukan cinta.
Jika prinsip hidupnya seperti itu, aku rasa dia adalah manusia bodoh yang tak pernah punya alasan untuk merasakan indahnya cinta. Sesuatu yang tak perlu memiliki alasan, simple, dan indah jika dirasakan. Memilikinya apalagi, anugrah adalah dia, dia yang memiliki perasaan benci.
Aku benci mengatakan alasan aku gak pernah membuka hati buat siapapun. Ya dia, dia itu. Dia yang hidupnya tak berwarna. Hitam. Mungkin dia, adalah aku. Aku sama dengan dia. Sama sama tak pernah mencoba menawarkan hati ini pada orang lain, mencoba melihat dunia yang lebih berwarna. Dia merindukan sosok yang membencinya, akupun begitu. Kami sama. Namun aku rasa dia lebih beruntung. Dia pernah memiliki sosok itu, namun dia kini merindukan sosok itu. Berharap kembali padanya, dan itu alasan supaya dia lebih berwarna.
Jika alasan dia untuk bahagia adalah sosok itu, maka aku rela. Rela menjadi seorang yang semakin terkubur jauh dari penglihatannya, dari perhatian banyak orang, dan berusaha kembali menata hati serta bersiap apapun yang terjadi.
 
"Gak semua hal didunia ini ada alasannya, buktinya untuk jatuh cinta dan membencinya saja aku tak punya alasan lebih"
"Gunakan logika jika bertindak dengan alasan, tapi gunakan perasaan jika tindakkanmu tak beralasan" 
 

Rabu, 15 Februari 2012

Kelas 7(˘̩̩̩⌣˘̩̩̩)

Seharusnya ini cerita bersambung dari dua postingan sebelumnya. Tapi berhubung saya benci sama orang itu, dan lagian saya juga udah pernah ngeposting gimana seorang Thareq Kemal, jadi rasanya gak perlu lagi ya. Eh tunggu, dia gak jadi pindah. Hari Senin, 13212 kemaren dia datang. Aku gak nyangka, aku yang paling histeris malah, muehehe*abaikan*.
 
Kelas 7, saat dimana kami masih culun, gak tau apa apa, mainannya masih facebook, gayanya masih alay, tapi malah disitu paling banyak kenangan yang aku rindukan. Kelas 7, gak sama kayak kelas 8. Dikelas 7 lebih banyak kenangan yang udah gak bisa diulang dikelas 8 ini, dan aku merindukan itu.
Dikelas 7 kami punya Ulfa dan Alya (yang sekarang udah diaksel). Dulu juga ada Eka Perdana, tapi sayang dia sekarang udah pindah. Rasanya dulu kami itu kehilangan jiwa kami, namun dikelas 8 diisi sama Bella dan Iqbal,tapi kembali kami harus kehilang Dafa juga Kemal, namun akhirnya Kemal gak jadi pindah.

Sebenarnya aku rinduuuuu kali kelas 7 itu. Dulu waktu baru masuk, aku gak kenal siapa siapa, teman aku MOS waktu itu Eka, dan aku berpaling ke Azzahra. Setelah itu aku berganti ganti. Mulai dari Itis, Fadyah, Ulfa, Nadira, Suci, Yana, Yani, semuanya aku coba sampai benar benar aku nemuin yang cocok. Mulai dari semuanyalah, udah aku temenin satu kelas itu. Aku merasa kami punya satu persahabatan yang indah, indah bangeeeeet malah. Aku pengen itu bertahan. Tapi waktu berjalan, kelas 8 ini semua berubah. Udah ada yang bergeng pula. Akhirnya akupun menemukan sahabat yang benar benar. Ada Putri, Fadyah, Nadira, Suci, sama Eka. Shintia sebagai teman sebangku jugak gak ketinggalan, ditambah Robby, Sayid, Imam yang merupakan 3 cowok yang dekat sama aku. Jevin, jugak lumayanlah aku sering jugak main sama dia, habis anaknya asyik sih walau kadang.....*abaikan*.
Awalnya aku sama teman teman aku (Putri, Fadyah, Nadira) iseng iseng niru geng "sebelah", akhirnya kamipun biki nama BECAK=))). Aneh sih, tapi kan emang gak ada alasan buat sebuah persahabatan.
Awalnya semua ini indah dan berjalan semestinya sebuah persahabatan. Tapi kemudian ada yang berubah. Belakangan ini, terjadi salah paham. Ini ngira ini, akhirnya gini, dan menjauh. Ini maunya gini yang ini maunya itu, gak satu fikiran, gak dekat lagi, akhirnya cari teman lain. Ya gitulah, jujur aku gak nyaman ngeliat keadaan kayak gini. Itulah kenapa aku kangen kelas 7, dikelas 7 kami gak pernah serumit ini dapat masalah persahabatan. Aku pengen semuanya kembali tanpa ada yang tersakiti seorangpun. Aku pengen becak tetap ada, kayak dulu, kayak waktu baru dibentuk, bukan yang kayak sekarang. BECAAAAAAAK I MISS YOU SO MUCHHH OLD (˘ ̩̩̩ ⌣ ˘ ̩̩̩) (˘ ̩̩̩ ⌣ ˘ ̩̩̩).
 
Gak cuman dari segi persahabatan, dari segi percintaan jugak. Seperti postingan sebelumnya, bisa dibandingkan bukaaan? Kelas 7 walaupun aku ada berantemnya sama Ferman, tapi seenggaknya aku pernah dekaaaaat banget sama dia walau sekilas. Ridho, yaa gitu, dulu itu aku bisa tiap hari ngeliat dia. Sekarang? Jauh mameen. Kemal apalagi, dulu demi ya dekatnya mintak ampun. Sekarang? Kemal? Siapa tu gak kenal. Ah aku kangen masa masa itu Mal, yang ituloh waktu kita sering main berdua, terus disorakin dan kau stay cool. I miss you all(˘ ̩̩̩ ⌣ ˘ ̩̩̩).
 
Dari segi guru juga, aku kangen guru guru kelas 7. Buk Evi, Buk Yur, Buk Yenni, Buk Rismiyenti, Buk Nunung yaAllah, Buk Syamsi, kangen semuanyaaa Buk Yessi, Buk Okta, Pak Rahman, Pak Aldi kangen semuanayaaaaa!!! Pengen diajar mereka lagi, apalagi sama Buk Evi, Buk Nunung kangennya banget bangetaaaaan!!!(˘ ̩̩̩ ⌣ ˘ ̩̩̩).
 
Ah tapi yang namanya waktu dia berjalan tanpa disuruh, berputar tanpa bisa dihentikan. Kalau aku terus ngeliat kebelakang, kapan aku bisa liat matahari terbit? Apapun yang terjadi sekarang gak seharusnya aku sesali, dulu ya dulu dan biarkan berlalu, jadikanlah itu pelajaran dan kenanglah untuk motivasi dimasa depan. Jika dimasa lalu aja aku bisa seperti itu, mengapa sekarang dan nanti aku gak bisa lebih bahagia dari itu? Hehehe:"))
 

Nothing has changed

Dia.... Muhammad Ridho, satu orang yang bikin aku bisa merasakan hal yang sama kayak Ferman. Tapi berbeda, dengan dia gak ada yang berubah. Semua tetap seperti awalnya, malah semakin baik.
Dia gak seperfect Ferman, dan dia lebih kurang dari aku. Kurang tinggi, kurang rapi dan agak mendekati berandalan tetapi berhati hello kitty:3.
Aku awalnya temenan sama dia, akrab, dan dekat. Rasanya senang punya teman kayak dia dengan segala kelemahannya, membuat aku nampak berarti dimata dia dan lebih berguna. Makin lama aku makin kenal siapa dia, dan aku pun suka sama dia-dulu waktu kelas 7. Gak ada yang berubah, 1 bulan, 2 bulan, sampai 3 bulan aku merasa kami hampir menjauh dan canggung buat dekat lagi, karna sering disorakin "ciee ciee" sama teman teman aku. Perlahan, aku takut kejadian yang sama terulang. Oke aku ngalah, aku berhenti suka sama dia, dan berteman seperti biasa. Entah dia yang baik atau emang gak punya perasaan, dia anggap semua itu biasa aja. Oke, akhirnya yang ini gak jadi musuh.
Dikelas 8 kami menjauh. Bukan hubungannya, tapi ini disebabkan lokasi tempat duduk. Kalau dulu dia duduk didepan aku, sekarang mutar kesana, belok sini, belok sana baru sampai. Dan aku menyadari ada yang berubah, aku melihat dia seperti tak tampak. Aku terlalu sibuk menata hati yang kembali dekat duduk dengan Ferman, dan aku sempat mencampakkan dia, dalama rtian tidak melihat dia ada.
Sampai suatu hari, dan bisa dibilang belakangan ini, aku merindukannya. Sosok dia yang dulu sering tertawa bersama aku, tempat aku ceritain tentang Ferman, gali informasi sana sini, walau kadang cemburu kalau dia digosipin pacaran sama cewek lain.
Nah, gitu gitu kan dia juga pernah singgah dihati ini walau cuman 3 bulan. Tiap ada kesempatan, aku pasti nyari topik buat cerita sama dia, sekedar bahas ini itu, ngomong ini itu, ngajarin dia. Pernah waktu tu mau ulangan mtk, aku duduk disamping dia sambil cerita sama Suci-Sayid, tiba tiba dia mintak ngajarin. Oke 15 menit jadilah buat ngelepas rindu. Dari situ aku sadar, kalau sebenarnya yang bisa bikin aku ketawa dan bahagia dari dulu itu ada didekat aku, gak perlu aku cari jauh jauh. Tapi, sekarang ini rasanya pun percuma kalau aku suka lagi sama dia. Aku bosan ngulangin perasaan yang sama, takut nanti malah terjadi yang tidak diinginkan.
Dho, sebenarnya aku kangen kau. aku mau kita kayak dulu, kau, aku, Jevin, dan Azzahra dengan orang orang disekeliling kita yang jadi alasan kita buat ketawa bersama tiap hari.
Actually I miss you, Dho.....

3 huruf...

Oke, saya harusnya langsung saja frontalkan namanya disini, bikin dengan judul namanya. Tapi malas, baiklah namanya Ferman, lengkapnya Ferman Fitra Abdi. Kenal dia sebenarnya bikin aku nyesal, karna dialah penyebab aku pertama *uhuk* merasakan "jatuh cinta" di smp ini. Ah jujur, sebenarnya aku malas bikin postingan kayak gini, tapi ya tiba tiba kepengen aja.
Oke to the point, dia itu anaknya ganteng, putih, tinggi, pintar, dan satu hal yang bikin aku iri setengah mampus sama dia TULISANNYA LEBIH RAPI DARI AKU!!!!!-___-*ganyantai*. Lebih kurang dia itu secara tulis menulis dan berpenampilan kayak cewek, rapi amat sangat. Bertolak belakang sekali dengan saya, dan itu membuat aku mundur sepuluh langkah buat berani selangkah kedepan*apasih*-_-. Kalau sifat *ingat ingat*, kata orang dia ini pelit, jahat, terus suka bikin orang kesal, gak sopan, ngomongnya sesuka hati dia aja, gak punya perasaan. Ya emang kenyataan sih dia seperti itu, aku aja pernah ngerasain.
Walaupun gak sempat kenal lama, tapi setidaknya 40% kepribadian dia aku udah tau *miris*. Dia tu cuek, dan gak mau tau, satu yang terpenting KASAR!! Ni ya, aku pernah musuhan sama dia waktu kelas 7, gak tau apa sebabnya. Rasanya waktu itu, karna aku masih suka sama dia dan bukannya dekat malah musuhan, rasanya sakit. Tapi ya namanya aku, mana betah lama lama kayak gitu. Oke, 9 bulan suka sama dia, buat aku udah cukup. Pelan pelan aku nerima kenyataan, lepasin dia, biarkan dia bahagia, dan mulai semuanya lagi. Awalnya gak mudah, dan gak segampang yang aku pikirkan. Tapi lama kelamaan aku malah terbiasa berantem sama dia disekolah, haha lucu banget kalau ingat waktu waktu kelas 7 itu. Ada yang sampai aku nangis, tapi dia cuek, besok dilakuin lagi. Hahahahahhahahaha ngakak ndak habis habis. Tapi waktu kan akhirnya berjalan, dan membawa kami ke kelas 8. Hoaaaaaaam, awalnya gak nyangka kalau bisa baikan sama dia. Hem, itu mukjizat. Satu hari sebelum puasa kayaknya, dia sms aku mintak maaf atas salah salah dia, dan aku awalnya gak percaya, tapi yaudah aku jawab iya aja. Dan mulai saat itu hubungan kami membaik. Dia berubah, gak kayak dulu lagi, dia baik, walau 80% masih jahat. Aku kagum sama dia yang sekarang.
Gak cuman cerita kesal kesal aja selama dikelas 7, ada juga beberapa moment manis yang langka sebelum aku musuhan sama dia. Kayak yang waktu di labor fisika itu, yang praktek nimbang air sama minyak, terus ngukur suhu. Aku akur sama dia, dan itu senang... Terus waktu diskusi kelompok mtk. Kayaknya banyak gitu ya aku sekelompok sama dia, tapi sayang itu berjalan sebentaaaaaar sekali. Waktu itu aku sama teman teman aku yang juga sekelompok diskusi gitu, secara dia pintar mtk dan aku apalah ya, keluar masuk aja pelajaran tu. Nah, waktu tu adalah satu moment yang mungkin gak terlupakan tapi sekarang udah lupa, soalnya samar samar gak jelas gitu.
Nah, gak cuman dikelas 7, kelas 8 dia lebih banyak baiknya. Banyak yang ngira aku suka "lagi" sama dia. Tapi sebenarnya enggak. Aku cuman kagum sama dia, tapi gak bohong, perasaan yang dulu sedikit demi sedikit datang lagi. Mengundang aku buat ngelakuin kesalahan yang sama-yaitu mencintainya "lagi". Tapi aku gak mau, yang aku kejar sekarang bukan lagi buat jadi pacar dia, cuman aku pengen jadi teman dia. Walaupun sekarang gak takut lagi kalau didekat dia, tapi aku masih canggung. Trauma dulu itu masih adaloh, dan aku gak bisa buang fikiran negatif itu. Setiap dekat dia, adar perasaan takut dan senang. Ah kadang aku benci jadi orang selemah ini, yang sampai saat ini belum bisa manfaatin waktu dan keadaan dengan baik.
Satu harapan aku Man, bisa gak kita jadi teman? Ah aku iri liat kau sama yang lain itu bisa main, bercanda. Lah aku? Dekat kau aja mengigil, apalagi dengar suara nge-bass kau tu. Takut, trauma. Aku sebenarnya gak mau buang buang waktu setahun ini, tapiii ya itu, trauma hehe:))
I hope you can be my friend, not once, but now and later maybe forever hehe:)))

Jumat, 03 Februari 2012

Mungkinkah-Stinky=))

Berhubung teman aku banyak yang suka lagu ini, biasalah manusia manusia galau, jadi kepengen posting liriknya neeh=))


Tetes air mata basahi pipimu
Di saat kita ‘kan berpisah
Terucapkan janji padamu kasihku
Takkan kulupakan dirimu
Begitu beratnya kau lepas diriku
Sebut namaku jika kaurindukan aku
Aku akan datang…
Mungkinkah kita kan slalu bersama
Walau terbentang jarak antara kita
Biarkan kupeluk erat bayangmu
Tuk melepaskan semua kerinduanku, oh…
Lambaian tanganmu iringi langkahku
Terbesit tanya di hatiku
Akankah dirimu kan tetap milikku
Saat kembali di pelukanku
Mungkinkah kita kan slalu bersama
Walau terbentang jarak antara kita
Biarkan kupeluk erat bayangmu
Tuk melepaskan semua kerinduanku
Kau kusayang, slalu kujaga
Takkan kulepas slamanya
Hilangkanlah keraguanmu
Pada diriku, di saat ku jauh darimu

Some new problems

Ngerti dong ya maksudnya? TMT/F3 sama aja artinya teman makan teman/food friend food, atau adalagi kalau dikelas aku istilahnya maman artinya ya sama aja teman makan teman jugak.
Berkaca dari kehidupan keras para remaja sekarang, dan ebebrapa masalah yang sering menghampirinya, entah kenapa aku paling tertarik untuk ngeposting masalah yang satu ini. Entah karna aku sering atau bisa dikatakan sedang menjadi korbannya, dan mungkin jugak sedang menjadi tersangkanya.
Kadang aku gak ngerti ya kenapa sebuah persahabatan yang udah lama, bisa hancur gara gara seorang gebetan yang baru dikenal. Kadang ini gak cuman berlaku didunia wanita aja, kadang ini juga sering berlaku buat para cowok cowok. Selanjutnya mari kita bahas ini.....
Mungkin lebih nyambung pakai cerita kali ya, cekidot.
Ada teman aku, sebut saja namanya Fani. Dia ini bisa dibilang gak terlalu cantiklah, hitam, rambutnya ikal, tinggi pakai kacamata pulak. Ditambah dengan sifatnya yang ketomboy tomboyan, membuat para cowok susah buat jatuh cinta dengannya, apalagi dia yang emang terlalu lincah dan cerewet buat ukuran cewek seumuran dia. Satu yang fatal dia belum pernah pacaran, sama kayak aku. Seketika waktu itu dia masuk smp, dan disini dia kenal dan gawatnya langsung suka pulak. Oke namanya Andi. Nah, si Andi ini ganteng sih, pintar lagi, perfectlah untuk ukuran cowok seumurannya. Di smp ini Fani juga punya sahabat, namanya Via. Si Andi ini dekat banget bangetan sama si Via, dan kabarnya ni si Via pernah suka juga sama si Andi ini. Berhubung saat itu si Andi ini punya pacar dikelas lain, jadi mereka gak pacaran. Tapi Fani ya sebenar benarnya cemburu ngeliat si Via sedekat itu sama Andi, sedangkan dia tidak, karna dia dan Andi memang pernah musuhan sih.
Selama dalam proses melupakan Andi, Fani pun bangkit. Dan dia menyukai dua cowok secara bergantian. Oke buat yang kedua emang gak musuhan, tapi yang ketiga malah jadi musuh, sama kayak si Andi hehe. Dan hal penting yang perlu diingat, Fani belum juga pacaran.
Setelah sekian lama bermusuhan dengan Andi, akhirnya dikelas 8 mereka rujuk. Rujuk disini artinya baikan, bukan balik membangun rumah tangga<-- abaikan aja. Dan setelah baikan itu, hubungan diantara mereka membaik, perlahan lahan mereka berteman. Tapi karna si Fani ini emang gengsian dan sering salting ditambah sifat dia yang emang pengheboh, lebay, dan kawan kawannya itu, makanya sampai sekarang mereka berteman ya seperti itu itu saja. Lagian si Fani ini masih trauma dengan kekasaran si Andi ini.
Nah, tiba tiba, bukan tiba tiba sih, emang udah lama si Via sama Andi ini kan dekatnya bukan main. Sekarang malah makin nempel, apalagi sejak si Andi ini udah putus sama pacarnya. Nah, si Fani yang emang cemburuan tingkat janda kawin lagi ini langsung berapi api. Gimana enggak? Si Via marah Andi ngebujuknya segitu banget, kayak orang pacaran mintak maaf, sedangkan sama Fani mintak maafnya lewat sms dan waktu mau puasa pula. Curiga demi curiga ditaruh Fani, dengan berbagai prasangka mana tau mereka memang sudah pacaran. Tapi ternyata itu salah. Malah waktu Fani terfrontal bilang kayak gitu, si Via malah nyuruh si Andi ngelakuin hal yang bikin Fani senang. Hal apa itu aku gak tau pasti. Nah, disini intinya Fani jadi korban tmt kan? Kita liat Fani yang jadi tersangkanya.
Ternyata hukum karma atau kebalikan atau apalah itu emang ada. Si Fani ni punya teman namanya Dila, si Dila ni suka sama seseorang. Nah si seseorang ini bilang ke Dila ada yang suka sama si Fani, dan si Fani ini lantas senanglah kan, secara gitu selama ini mana ada yang suka sama dia. Suatu hari orang yang disuka Dila ini ngesms Fani, setelah sekian lama basa basi dia langsung to the point, intinya kayak nembak Fani, bukan nembak sih apalah namanya tu, ancang ancang mau nembak, tapi gak ditembak masih misalkan kalau nanti, dan dia langsung minta gimana jawaba Fani nantinya. Nah, kaget dong si Fani ini, seumur umur selama smp mana pernah dia ditodong sama pertanyaan beginian. Ya karna kebelet harus dijawab gitu, yaudah jawaban si Fani ini pun asal asalan. Intinya dia gak mau hubungan dia sama Dila rusak. Nah, karna digituin besoknya si cowok ini ngesms Fani lagi. Dan dijawab ala kadar sama Fani, karna Dila gak tau, jadi dia gak mau bertindak berlebihan. Dan lagian dia jugak gak yakin dengan kata kata cowok itu. Akhirnya sms mereka hari itu pun hanya 4 percakapan. Sebenarnya Fani ngerasa bersalah, dia takut cowok itu benci dia. Tapi disisi lain, dia ngerasa cara dia betul. Lebih baik cowok itu yang tersakiti daripada harus Dila yang tersakiti. Dia sebenarnya gak mau kehilangan dua duanya..
Nah, setelah dengan berbagai kendala terhadap cowok itu, Fani pun menceritakan sedikit smsnya sama Dila, tapi yang gak penting penting aja. Dan dia bertanya seberapa besar rasa Dila terhadap cowok itu, yaa lumayan besarlah, malah besar banget lagi. Setelah peristiwa itu, sedikit demi sedikit Fani agak menjauh dari cowok itu. Ya walaupun belum terbukti cowok itu betulan bilang yang waktu itu, tapi dia lebih memilih menghindar dari keadaan ini.
Disaat ini, Andi datang dengan kebaikannya. Dia membawa kebaikan lagi, yang seolah olah bisa membaca keadaan fikiran Fani yang sedang tidak beres, dia malah datang menawarkan kembali sejuta kebaikan yang bisa membuat Fani berfikir ulang untuk merespon cowok itu.
Via bilang ke Fani yang intinya sebenarnya Andi itu mungkin mau dengan Fani, cuman dia belum bisa ngelupain mantan pacarnya. Ini terbukti waktu Via sambil main main nyuruh nembak Fani, dia bilang "gimana ya? cuman aku belum bisa ngelupain mantan aku. Terus ada satu hari waktu Andi berbuat baik sama Fani. Aku lupa apa perbuatannya. Jadi intinya seolah olah si Andi ini gak mau Fani berhenti menyukai dia. Entah dapat kode darimana dia, setiap Fani baru melangkah mencari kebahagiaan yg lain, dia pasti menarik Fani dengan tindakannya, agar Fani tetap menyukainya.
Dan akhirnya ternyata Via dan Andi tidak pacacan, dan Fani percaya itu, walau kadang dia cemburu juga sebenarnya..


Nah, dari cerita teman aku itu, kita bisa tau kan, sebenarnya Tuhan itu baik kok sama Fani, Dia udah ngasi cowok yang ditaksir Dila buat nguji kestiakawanan seorang Fani terhadapt sahabatnya itu, Dia udah bikin Andi mencegah Fani ngelupain dia, karna bisa bisa cowok yang ditaksir Dila itu hanya bisa mempermainkan Fani. Sebenarnya Via itupun bukan apa apa buat Andi mereka hanya bberteman terlalu dekat.
Nah, sekarang semuanya sudah jelas. Yang harusnya kita lakukan adalah komunikasi. Walaupun sebenarnya gak tega menyakiti perasaan sahabat sendiri, tapi mau gak mau kita harus mengatakan jugak kan? Sebenarnya Tuhan itu adil, buktinya Dia bisa memberikan suatu keadaan yang bisa membuat Fani merasakan bagaimana jadi Via, sehingga sedikit demi sedikit bisa mengurangi rasa suudzan dan cemburu Fani..


Sekian deh ya, wassalam..

It Will Rain-Bruno Mars

If you ever leave me baby
Leave some morphine at my door
'Cause it would take a whole lot of medication
To realize what we used to have
We don't have it anymore
There's no religion that could save me
No matter how long my knees are on the floor
So keep in mind all the sacrifeces I'm making
Will keep you by me side
And keep you walking out the door
'Cause there be no sunlight
If I lose you baby
There be no clear skies
If I lose you baby
Just like the clouds
My eyes will do the same
If you walk away
Everyday it'll rain rain rain...
I'll never be you mother's favorite
Your daddy can't even look me in the eye
Oooo if I was in their shoes, I'd be the same thing
Saying there goes my little girl
Walking with that troublesome guy
But they're just afraid of something they can't understand
Oooo but little darling watch me change their minds
Yea for you I'll try I'll try I'll try I'll try
I'll pick up these broken pieces 'til I'm bleeding
If that'll make you mine
'Cause there be no sunlight
If I lose you baby
There be no clear skies
If I lose you baby
Just like the clouds
My eyes will do the same
If you walk away
Everyday it'll rain rain rain...
Oh don't just say goodbye
Don't just say goobye
I'll pick up these broken piece 'til I'm bleeding
If that make it right
'Cause there be no sunlight
If I lose you baby
There be no clear skies
If I lose you baby
Just like the clouds
My eyes will do the same
If you walk away
Everyday it'll rain rain rain...

Bye Dafa-Kemal

Walaupun sebenarnya udah lama si Dafa ini pindah, apa daya baru sempat ngeposting sekarang. Dan menjelang hari ini, ternyata aku harus berduka lebih, Kemal pun akhirnya mengikuti jejak Dafa meninggalkan 8.2. Oke langsung aja..
Lengkapnya Dafa Listy Anprata, cowok yang pendek, putih, jahat, dan paling senang ganggu anak orang sama ngejekin nama orang tua temannya ini, akhirnya meninggalkan 8.2 Kira kira baru seminggu deh kalau gak salah. Sebenarnya sih buat aku dia oke oke aja pindah, soalnya dia tu jahaaat pakai kali sama aku. Tapi, yang namanya teman gak mungkin gak merasa kehilangan. So pasti juga ada sedih sedihnya juga. Dia pindah ke pesantren Al-Furqan di jalan Nangka kata orang orang ni. Untung untung masih di Pekanbaru. Hah, rasanya seminggu gak ada Dafa ini lumayan tenanglah ya, tapi jugak merasa ada yang beda. Karna biasanya dia yang paling sering ditegur guru guru. Dia ini jugak banyak gak disukai guru karna bandelnya bukan main. Ah Dafa ternyata I miss you jugak ya hehe. Semoga senang disana ya Dafa, jangan lupain kami ya, kapan kapan main ke SMP4 ya, terus ntar ke 8.2 lagi ya. Hehehe...
Hah, kalau yang satu ini, aku ragu, harus senang sesenang orang paling senang didunia ini, atau harus nangis menjadi jadi? Soalnya dia ini...gini gini...jugak......Liat ajadeh wkwk..
Nama lengkapnya Thareq Kemal Thaher, ah dia ini kalau dideskripsikan ditambah aku masukin ntar fotonya, paling kalian semua kaget. Ya dia ini sangat bertolak belakang dengan Dafa tapi dia amat sangat dekat dan bersahabat dengan Dafa. Dia ini, hitam, lumayan tinggi, ah gak tega pulak aku nyebutin sampai detail. Intinya gitulah, dia gak seganteng Dafa. Panggilannya Kemal, satu sifat dia yang paling aku benci, yaitu dia itu pelit. Gak cuman aku mungkin satu kelas jugak gak sukak sama sifatnya ini. Dia ini sebenarnya baik, lucu malah, tapi ya itu, pelit kaliiii terus jugak suka ngomongin orang makanya mulutnya maju, muhehe piis mal. Sebenarnya aku bukan teman dia, ya aku musuh dia, lebih tepatnya mantan sahabat. Emang dulu aku sama dia akraab kali. Semua ini hancur sejak aku yang niat awalnya mau ngerjain dia, dengan ngasi jawaban yang salah, padahal saat itu bukan lagi ambil nilai, tapi cuman sekedar baca baca soal dan waktu tu, pas giliran dia, aku iseng ngasi jawaban yg salah. Dan akhirnya satu kelas ngetawain dia, dan dia marah sama aku. Aku nyesal, karna aku belum sempat ngucapin kata maaf ke dia. Siap istirahat dia langsung pindah duduk, dia gak mau duduk dekat aku lagi. Dan sejak itu aku sama dia gak pernah ada komunikasi lagi. Kami menjauh begitu saja. Sebenarnya waktu itu dia udh bilang sama aku kalau kelas 8 ini dia mau pindah. Tapi aku larang karna waktu itu aku lagi enak enaknya temanan sama dia.
Hmm.. Selain itu, aku juga pernah suka sama dia. Dulu iya, aku benci teramat sangat sama dia, karna dulu fikirannya kotor dan omongannya pun kasar. Tapi setelah itu, dia baik, dia lucu, dan dia selalu bisa bikin aku ketawa. Nah itu yang bikin aku suka sama dia, suka banget malahan. Karna saat itu dia selalu ada didekat aku, dengar cerita aku, dan bahkan dia gak malu sekalipun mungkin dia udah tau aku suka sama dia dari teman teman aku. Tapi sejak kejadian jawaban geografi yang aku ceritain tadi, dia menjauh, dan membenci aku. Ya aku tau ini dari cerita teman teman terdekat dia. Sejak itu aku pun balek ngebenci dia, daripada aku sendiri yang dibenci, bagus aku benci balek lagi. Nah alhasil, aku ya benar benar benci sama dia, ditambah semua tingkah tingkah dia. Di kelas 8 ini aku udah 2 kali sekelompok sama dia. Satu, waktu drama bahasa Indonesia, dua, waktu nusik asambel sebu. Waktu drama ya luamayanlah karna disitu masih ada Nadira kan. Nah waktu musik ini, dia sama sekali gak mau diatur. Permainan musiknya bagus, suaranya bagus, aku suruh ini itum aku mintak ini itu biar kelompok kami bagus, dia malah gak mau. Diajak latihan pun gak mau. Ya aku tau, ini salah aku dimasa lalu dan dia masih mengingatnya.
Hari ini dia udah pindah ninggalin 8.2. Sedih bercampur senang ditambah penyesalan. Aku senang karna akhirnya dia pergi juga dari hadapan aku, sedih karna aku harus nerima kenyataan bahwa orang yang pernah aku suka harus pergi secepat ini, dan nyesal karna sampai saat ini aku belum baikan sama dia. Emang belum sampai setahun aku musuhan sama dia. Tapi rasanya ini begitu lama, dan aku pun sebenarnya bosan ya. Ya tapi gimana lagi, sekarang dia udah sekolah di pesantren di Bukit Tinggi-Sumbar. Semoga aja dia  bahagia disana, dan kalau aku masih bisa ketemu dia, semoga dia berubah dan insyaallah aku bakal minta maaf, dan semoga dia pun mau maafin. Tapi aku gak tau kapan waktu itu akan datang.
Goodbye Dafa-Kemal, semoga kalian bahagia disekolah baru kalian ya, dan jangan lupain kami, karna gimanapun kalian pernah jadi bagian dari kelas 8.2 ini:)).