Aku nggak pernah tau, kapan tepatnya aku kenal sama dia. Ya, aku paham apa yang aku rasakan sejak aku pertama melihatnya. Rasa ini yang aku kira..tik..tok..tik..tok hanya main-main, eh rupanya, aku beneran suka sama dia. Hehehe, kenapa jadi alay beginiii?:|
Oke, aku kira sejak hari itu, aku gak bakal lagi sendirim aku nggak bakal lagi kesepian, aku kira sih gitu. Awalnya...
Aku suka sama kamu, sesederhana mata kita bertemu, sesederhana langkah kita bertaut, aku mau kamu merasakan yang sama. Ya, hal-hal sederhana yang kamu lakukan, berpengaruh besar buat aku. Nggak ada seharipun aku lewatin tanpa mengamati kamu, walaupun dalam jarak, walaupun lewat batas, aku senang bisa mengamatimu. Dan disaat itu aku berfikir, "seandainya aku nggak punya mata, apa bisa aku jatuh cinta sama kamu?"
Waktu berjalan, membawa perasaan ini kemana semestinya. Kamu masih nggak jelas, kadang iya, nah lama enggak. Aku nggak suka hal itu, aku fikir "mundur.." bukan itu bukan pilihan, lalu aku mikir "bagusan mundur daripada diam dan nggak ada hasil"..
Perlahan, aku lepasin kamu, aku lepasin semua yang pernah terjadi antara kita, yang amat berharga buat aku dan mungkin nggak ada apa-apanya buat kamu. Aku tau, seharusnya, sejak hari itu, aku nggak perlu jatuh cinta sama kamu. Seharusnya kamu nggak usah tau aku suka sama kamu. Nggak perlu repot-repot aku coba berbagai cara, kalau aku tau akhirnya bakal begini..
Ya, akhirnya begini. Akhirnya, satu hari itu datang. Membuktikan apa yang seharusnya aku ketahui dari dulu. Menjawab prasangka aku selama ini. Selamat jalan kenangan, bahagialah bersama yang lain..
Awalnya berat dan bagaimanapun akan berat juga. Seberat perasaan yang telah aku perjuangkan selama ini. Tapi, nggak ini bukan aku. Aku nggak lemah. Kamu bahagia, kenapa aku sedih? Bukannya kalau jodoh itu selalu berdampingan? Kamu bahagia, ya aku harus bahagia juga. Bego, mungkin..
Awalnya ini cuman aku jadiin pelajaran biasa, tapi semakin kesini, aku semakin sadar. Aku rasa, kali ini cukup. Aku kapok dan aku selesai dengan semua ini..
Tidak, aku bukan putus asa. Aku hanya pasrah dan memasrahkan semuanya. Aku capek melawan takdir dan itu tidak membahagiakan. Ya, ini cukup..
Aku tak lagi memperhatikan setiap detailmu, namun aku masih rindu akan sosokmu. Aku masih rindu akan khayalan-khayalan indah yang pernah aku bayangkan. Aku rindu akan waktu yang akan membuktikan semua khayalan itu..
Kini kau telah pergi dan memang bagaimanpun akan pergi. Selamat jalan kenangan, bahagialah bersamanya. Jika memang waktu akan menjawab semuanya, ini akan indah, kita akan bahagia. Tetaplah dijalanmu dan aku dengan jalanku. Semoga bahagia...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar