Hallo, ini secoret kisah hidup saya. Biasanya sih, rata-rata, sebagian besar dan kebanyakan adalah nyata. Hebat anda bisa menemukan blog saya, karena saya ini orangnya tertutup dan tidak terlalu terkenal, tapi bisa menjadi menyenangkan kalau sudah kenal dekat. My life my blog my story. Welcome and happy reading!! Enjoy it!! ~(˘⌣˘~) (~˘⌣˘)~
Twitter : @vaneshamrd

Minggu, 23 Desember 2012

Sayonara!!

"Jangan katakan selamat tinggal, jika masih ingin bertemu. Katakan, sampai bertemu lagi!"

Kata kata itu, sekarang menjadi berharga. Entah kenapa, aku seakan disuruh untuk mempersiapkan semuanya lebih awal. Aku tak pernah menyangka. Dan memang aku yang salah. Kenapa aku mempersiapkan pertanyaan, jika aku sudah menyiapkan jawabannya? Kenapa aku membuat pertanyaan, jika aku tidak siap dengan apa yang akan dijawabnya? Ya, itu yang baru saja terjadi..

Aku memulai hal kecil yang indah ini, baru saja. Aku merasa senang, seakan akan selangkah lebih dekat denganmu, selangkan bisa mengejarmu, selangkah bisa mengikutimu, selangkah bisa terlihat lebih jelas dimatamu, selangkah bisa memperjelas "apa" diantara kita, selangkah bisa untuk saling tau dan memahami.

Tapi semua itu lenyap. Sejenak aku mempersiapkan beberapa pertanyaan kecil untuk kau jawab. Kepo. Ya memang. Karena kepo is care. I won't lose you without memories between us, if just me that can fell that sweet memories, it isn't funny, you must fell it too, even thought you'll never want fell this, but I hope you want.

Pertanyaan pertama berjalan sesuai dengan apa yang aku harapkan. Aku bertanya bukan karena tidak tau, tapi ingin memastikan. Aku kira itu akan sama dengan pertanyaan kedua, tapi tidak, dan barulah aku sadar, aku membuat pertanyaan bukan karena aku tidak tau, tapi hanya ingin sekedar memastikan.

Jawabanmu amatlah sangat jauh dari apa yang aku harapkan. Jaaauuuuuuuuuuuuuuuh sekali, seperti kau yang memang sangat jauh untuk aku gapai. Kau membuat jarak, kau membuat aku sadar, bahwa waktu ku untuk melihatmu hanyalah sebentar lagi, hanyalah hitungan bulan, dan setelahnya akan pergi meninggalkanku. Ya, aku tak pernah siap untuk jawaban itu.

Taukah kau, kenapa aku mengalihkan topik kita pada saat itu ke masalah yang lebih menyenangkan? Karena aku tak mau kau tau bahwa aku tak rela dengan jawabanmu itu. Hanya hitungan bulan, ya hanya hitungan bulan. Apakah kita akan bisa bertemu lagi? Tapi apakah harus aku tetap menyimpan perasaan ini?

Kenapa aku jadi berfikir jauh untuk ke depan seperti ini? Kenapa aku jadi tidak ingin melepaskanmu? Kenapa hanya aku yang melakukan ini? Apa kau juga melakukannya? I hope so.

Bisakah kau dengar permintaan kecil dari aku? Sebelum kita berpisah, bisakah kita membuat bintang bersama? Bisakah kita melukis pelangi bersama? Bisakah kita mengejar matahari berdua? Bisakah kita?

Aku baru sadar, kini bukanlah aku yang ingin melupakanmu, tapi harus lebih dari itu. Aku harus melepaskanmu. Kenapa kita bertemu? Kenapa mengenalmu menjadi penyiksaan tersendiri bagiku? Kenapa harus aku letakkan pertanyaan perih itu di nomor dua? Ini membuatku takut untuk mengajukan pertanyaan nomor tiga dan seterusnya. Aku takut semuanya tidak lagi sama, setelah pertanyaan nomor dua yang kau jawab dan menghancurkan harapanku. Amat sangat mengahancurkan.

Sekarang aku harus siap, apakah Allah akan mentakdirkan kita bertemu lagi? Ditakdir mana kita akan bertemu lagi? Untuk waktu yang lama.

Sayonara!! 'till we meet again and please don't forget me!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar