Hallo, ini secoret kisah hidup saya. Biasanya sih, rata-rata, sebagian besar dan kebanyakan adalah nyata. Hebat anda bisa menemukan blog saya, karena saya ini orangnya tertutup dan tidak terlalu terkenal, tapi bisa menjadi menyenangkan kalau sudah kenal dekat. My life my blog my story. Welcome and happy reading!! Enjoy it!! ~(˘⌣˘~) (~˘⌣˘)~
Twitter : @vaneshamrd

Sabtu, 15 September 2012

Sejujurnya...

Jadi ceritanya mau tau apa sisi gelap dari diri aku? Apa yang aku rasain selama ini tapi nggak pernah kalian liat? Jangankan melihat, untuk tau bahwa aku punya perasaan terpendam aja mungkin nggak ada yang mau. Karna aku tau, aku nggak seperti dia dan dia dan orang-orang itu, yang bisa membahagiakan kalian dengan kemewahan, dengan fasilitas-fasilitas berharga, yang bisa mengantar kalian kesana kemari dengan mobil. Karna aku hanyalah aku, teman kalian. Hanya seorang teman yang siap mendengarkan cerita kalian, keluh kesah kalian, dan semua hal yang bahkan tidak penting sekalipun. Aku hanyalah seseorang yang bersedia untuk dilawaki agar kalian tertawa karna aku, asal masih dalam batas wajar. Aku hanya aku, yang hanya bisa membagi permen-permen kecil untuk melihat senyum dan tawa bahagia kalian. Aku bukanlah sosok teman seperti mereka.

Kalian tau, apa yang paling membuat aku sedih? Merasa sepi diantara tawa mewah kalian. Taukah apa yang paling bisa membuat air mataku menggenang ditengah keramaian? Saling berbisik padahal aku ada disitu. Tak pernahkah kalian sadar, aku tersinggung, aku malu diperlakukan seperti itu. Aku introspkesi diri, aku yang terlalu sabar, atau kalian yang kelewatan batas? Aku benci permusuhan, aku benci segala yang berbau kebencian. Jangan paksa aku untuk membencimu. Sekali aku membencimu, jangan harap bisa kau genggam lagi tanganku.

Aku benci, aku benci ditinggalkan. Aku benci dijauhi. Aku benci dicuekin. Aku benci dibutuhkan sementara. Aku benci merasa kesepian, karna sejujurnya aku memang kesepian, aku merasa jauh sangat sepi diantara milyaran manusia ini. Aku harap kalian mengerti.

"Nggak ada manusia yang nggak munafik" dan aku percaya itu. Itu aja pegangan aku kalau kalian udah mulai berkhianat. Jangankan kalian, jujur ya aku juga kayak gitu kok. Makanya aku percaya sama kata-kata itu. Aku munafikin orang, karna sebelumnya aku dimuanfikin. Kesal. Dan aku merasakan semua posisi itu. Antara benci dibelakang, tetapi kita merangkulnya terus. Lalu menyesal setelah dia tidak lagi membutuhkan kita. Temanhkah itu? Tidak malukah punya sifat seperti itu? Jawab dariku, itu manusiawi.

Ya, saking manusiawinya, semua orang dapat melakukannya. Memang benar hidup ini hanya sandiwara, kita pelakonnya dan parahnya kita menggunakan topeng. Haha, betapa kasian kita ini sebenarnya.

Taukah kau? Aku masih mencari sosok teman yang bisa dijadikan sahabat tanpa satu hal pun yang ditutupi atau dibisikkan ke orang didepan aku. Sekalipun aku percaya pada kalimat tadi, tapi harapan aku untuk mendapatkan sosok itu lebih besar. Karna aku butuh, sangat amat membutuhkannya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar