Hallo, ini secoret kisah hidup saya. Biasanya sih, rata-rata, sebagian besar dan kebanyakan adalah nyata. Hebat anda bisa menemukan blog saya, karena saya ini orangnya tertutup dan tidak terlalu terkenal, tapi bisa menjadi menyenangkan kalau sudah kenal dekat. My life my blog my story. Welcome and happy reading!! Enjoy it!! ~(˘⌣˘~) (~˘⌣˘)~
Twitter : @vaneshamrd

Senin, 17 Maret 2014

lost that hope

Memori tentangnya telah rusak
Kenangannya telah hilang
Sosoknya telah tergantikan
Sirna segala hal tentangnya

I thought there is no one know what i feel
I thought that just me in this deep pain
But that's all wrong
When i met him

Selengkung senyum tipis
Mempertegas raut kesedihan yang coba disembunyikannya
Menyamarkan keadaan yang berantakan
Membuatku sadar, aku tak sendirian

I was trying to talk with him
Trying to get closer with 'myself in different soul'
Trying to say you'll be happy
Trying to know what people see in me

Mengulurkan tangan
Mencoba mengenali satu sama lain
Memahami isi yang sama hancurnya
Sebentuk cover yang memperindahnya

"Hei" said that cute boy, with a big smile
I know that smile just a cover
"I know there is a trouble in us" said that boy
"Let's got a game, now you can see yourself in me, you can see how broken you really are, 'cause we're like reflection each other" i said that

"Aku gak pernah tau kenapa bisa separah ini rasanya" katanya
"Aku gak pernah mengira bahwa hancur itu adalah rasa yang paling sakit" kataku
"Kehilangan itu..." Kalimat itu baru saja diucapkan bersamaan
Kami tertawa kecil, saling menertawakan yang sama sama terluka

Lost, one word that be the reason behind this pain
I just lost my really bestfriend, no, he is not my bestfriend
I just lost the boy that i love
And that boy just lost his parents

"Kamu gak tau rasanya hidup sendirian" katanya
"Dan kamu gak tau rasanya kehilangan tanpa bisa mengucapkan selamat tinggal" kataku
"Kamu masih jauh lebih bahagia dariku" katanya
"Tapi setidaknya, kamu dan orang tuamu pernah sedekat hati dan jantung, sedangkan aku?" Kataku

"Why? Why you was loving him although you guys wasn't closer?" Said him
"Yep, just because i love him, doesn't mean i must so close with him right? Just because i love him, doesn't mean we must together right? Sometimes, reality are hurt and hard, but we must accept that, because we live in that" i said that
"But you don't know, how deep pain i feel. It's not about you love someone than you don't care have them or not. It's about, two people a.k.a my parents that i love so much, without gave some signs, then leave me alone. They got accident, now i lost everything" said him
"So what we would do for future?" I give him my really big smile, with eyes that stare at him for a long time

"Bergerak maju, apapun yang terjadi, waktu akan membawa kita kepada hal hal baru. Suka atau tidak, mau atau tidak, waktu akan tetap membawa kita kepada hal yang harus kita hadapi" katanya
"Aku tak pernah melihat diriku didalam orang lain" kataku
"Begitupun aku, aku tak pernah mengira ada orang yang juga serapuh aku" katanya
"Haruskah kita berbagi kesedihan untuk menghadapi masa depan?" Kataku

"No, we don't have to share this pain too much. We can see ourself in each other. And the point is, we get it right? If you've get it, now let's start. Let's move from this pain" said him
"I know the reason!" Said me
"What is that?" Said him
"If we still living on this pain, this pain will always attack us like we have no choice to get our future. To build the best future, we need happiness in it to make a rainbow, to make the sun lighting so bright, to make the rain feel so soft we it touch our skin, that's? Enough?" Said me

"Ya kamu tau jawabannya, sekarang mari bangkitlah dari kesedihan berkepanjangan" katanya
"Kita sudah melihat diri kita satu sama lain" kataku
"Dan bukankah terlihat hancur itu sangat menyedihkan? Jika kita terus begini..." Katanya
"Berapa banyak lagi orang yang akan mengasihani diri kita?" Kataku seraya tertawa

Than, he rise my hand on his hand
"It's the time. You'll be my really bestfriend and so i am, don't afraid, i wouldn't leaved you away, except God call me" said him
"You just make me down, and won't believing on someone anymore. But now i believe you. Yep, i will do the same. I will always beside you" said me
"We will make a new world, no worries, no scares, no sadness anymore. Live is a fantasy, then love make it beautiful to living in it"

Dan pada akhirnya, aku yang mengira hanya aku yang merasakan kehancuran
Aku yang mengira aku takkan pernah melihat matahari bangkit di dalam diriku
Aku yang tak bisa lagi mempercayai orang lain
Ternyata itu dipatahkan oleh lelaki manis ini

We're spending our life with living in a beautiful world that we've made together
With happiness, with smile, with love
We give love to each other
Because we know, life without love like earth without sun--dark

Inilah ceritaku dan lelaki itu
Sepenggal kisah yang tak pernah diprediksi
Tuhan mengirimkan seorang yang bernasib sama sepertiku--kehilangan
Untuk membantu kami saling melukiskan senyum pada masing masing hati.

--The End--
This story just a fiction, not reality, thanks.

Senin, 10 Maret 2014

setahun, dua tahun, udah move on belum?!

"Move on? Apaan tuh?" Pernyataan dari sebagian orang yang malu untuk mengakui bahwa dia belum move on.

"Ah udah move on kok. UDAH KOK" ketahuilah bahwa pernyataan barusan nyatanya sangat tidak bisa move on.

"Udah gak usah dibahas, males tau dengar dia terus dia terus" dan pernyataan inilah yang telah mendekati sukses move on.

Jadi berhati hatilah dengan setiap perkataan kalian.

Okay, kali ini aku gak tau mau bahas apa. Tapi aku mau nyoba tentang masalah "move on" eventhough i dunno what is move on generally. It's usual used by people to explain, are they have forgotten their ex or yet? Ya something like that lah. I can't explain too much, 'cause i dont even know what the truly deeply mean of move on.

Kita bawa satu contoh deh. Contohnya ya aku sendiri, soalnya takut pakai cerita orang lain, ntar salah salah malah masalah. Haha. Eh gak deng, kita pakai cerita si Gea aja ya.

Jadi gini, Gea ini dulu naksir nih sama cowok, temen dia waktu smp. Namanya Fahri. Nah si Gea ni kan agak gimana ya anaknya, yagitu deh. Dia lasak banget. Sedangkan si Fahri ini kalem, pendiam, gitu. Singkat cerita si Gea ngebettttt banget sama si Fahri. Tiap si Fahri lewat depan kelasnya, dia melting sendiri tu, aneh aneh ajadeh pokoknya tingkah dia.

As times goes, bring them to the hardest moment that never Gea thought that it'll happen. Actually, Gea knew, she will lost her prince, now or later, it will happen. But, times flies so fast and bring her to this moment.

Hari itu, hari yang gak pernah kebayang sama Gea. Okay terlalu mendramatisir ya. Ya pokoknya gitu deh. Hari itu pengumuman lulus nih kan. Gea ni nyari nyari Fahri tapi gak ketemu. Bukan buat nyapa juga sih. Tapi CUMAN buat ngeliat dia aja, soalnya selama libur panjang tuh ya si Gea pergi liburan. Nah udahkan sekejap mata gitu ngeliatnya, terus dia kesenengan karna lulus tuh, jadinya bodo amat sama si Fahri.

Dia ngira itu bakalan hari terakhir dia ketemu Fahri. Dia ngerasa flat. Dia ngira dia udah move on. Dia kira dia udah bebas dari belenggu Fahri. Tapi sebenernya dia takut Fahri pergi. Dia takut. Tapi ketakutan dia tu emang gak ada haknya, secara Fahri wasn't loving her back, how poor she is. Hari itu, hari nilai keluar. Dan dia ketemu Fahri lagi. Suasananya beda. Dia ngerasa flat flat aja. Dia ngerasa ya biasa aja. Kayak dia udah rela gitu ngelepas Fahri.

Akhirnya Fahri pun pergi, kalau gak salah gak ada kata kata perpisahan gitu deh diantara mereka, gak jelas gitu. Pokoknya si Gea ni tau kapan Fahri bakalan pergi ke kota tempat dia bakalan sekolah disana, tapi dia nggak ada ngecontact si Fahri. Alesannya takut di 'flat'in, takut ngeganggu, dll. Akhirnya mereka masing masing hidup masing masing di jalan masing masing.

Gea masih sering kepikiran Fahri. Tapi waktu emang dewa dari segala masalah. Waktu bisa bikin kita ngedapetin hal yang bikin kita lupa dengan kesedihan kita dan bisa juga ngebawa hal yang membuat kita kembali mengenang kesedihan kita dulu. Ni ya, si Gea tuh sekarang baru masuk SMA dah tugasnya seabrek! Ulangannya numpuk. Sampai sampai dia lupa tuh sama si Fahri. Tapi di sela sela kesibukannya, kalau dia sendiri, dia keinget lagi sama Fahri. Dia kangen. Dia melow. She've thought to herself that she has moved on. But in reality she hasn't. Than she thought to others that she have moved but on yet. But the reality she never do that. Okay, she've tried her best. But it's not works better.

Everyday is a new day. Yep, Gea udah sibuk sama dunianya. Gak pernah terlintas di fikirannya Fahri. Kecuali kalau dia lagi sendirian. Kecuali kalau kotak pensilnya terbuka dan dia ngeliat pemberian yang dikasi Fahri lewat temennya. Nah itu aja dititip, sedih banget ya Gea. Padahal one step closer tuh bisa ketemu sama Fahri, tapi gagal deh. Haha. Kecuali satu benda itu yang selalu dibawanya. Entah kenapa setiap ngeliat itu Gea selalu senyum, terus merinding sendiri.

Dunia dia udah gak sama kayak Fahri. Gea sekarang udah bahagia. Temen temen barunya juga baik baik. Apalagi ada satu tuuh temen cowoknya yang deket sama dia, mereka hobi banget berantem. Tapi ya lagi lagi waktu bring happiness and sadness in one of them.

Suatu hari, datanglah si Fahri yang sedang berlibur ini ke kota dimana mereka bertemu. Datanglah di Fahri ini ke sekolah si Gea. Oke, selama Fahri liburan, mereka emang ada komunikasi gitu, ya tapi sekedar gitu gitu ajasih. Si Gea sih seneng, tapi dia harus ngeyakinin dirinya sendiri kalau dia emang gak depend and expect on Fahri anymore.

And datanglah satu hari itu. Ketika Fahri datang ke sekolah Gea and Gea wasn't meeting him, ahaha lucu ya? Gak ah biasa aja. Sedih banget tau gak?!!!!!!!! Selalu one step closer tapi gak jadi jadi, kasian banget Gea.

Dan asal kalian tau Gea itu aku, yep this is my story. I have no idea why i still share all story about who-i-love-at-past. Karna emang lucu banget kenyataan yg terjadi.

Hari ini, waktu ini, kenapa aku ngeshare cerita ini. Karna aku tiba tiba teringat dia. Yang so faarrrrrrrrrrrrr. Aku baru aja mau to-do-something yang berkaitan sama dia, tapi aku ngurungin niat itu, then asking to myself, have i move one yet? Haha, makanya kepingin bikin postingan ginia. Sorry deh kalau ceritanya rancu, wuahaha, soalnya random banget nih. Cuman lagi pengen nulis aja, berhubung libur haha.

Ohya, aku teringat dia karna satu quotes ni: "life is about letting go. But the hardest part when, there is no chance to say goodbye"-Life of Pi- tau gak film itu? Tuh film sedih banget tau gak. Udah mengarungi laut dengan seekor harimau, tapi setelah harimau itu nemuin jalan pulang ke hutan, dia sama sekali gak ngeliat Pi, jadi Pi gak punya kesempatan buat say goodbye. Sakit gak tuh ditinggal gitu aja tanpa ada kesempatan? That's what i felt. Haha. Yaudah deh, pokoknya move on itu emang gak mudah. Selama ini sih ngaku2 doang udah move on, tapi nyatanya; "denger dia lagi pulang ke pekanbaru aja loncat loncat":)) "chat di bales aja senengnya masih kayak pertama kali chat":)) "ngebaca dia masih inget mantan dia aja, keselnya kayak yang pacar dia aja":)) "berantem sama temen cowok, bandingin sama dia, ya jelaslah samaa dia gak pernah berantem, dekat aja enggak":))

Ohya satu lagi, aku mau bilang sesuatu; "jangan ngaku ngaku move on, kalau di chat 'hai' aja rasanya masih kayak first sight aja":)) wkwk sorry for awkward quotes-_- tapi sebenernya, semua itu niat ajasih. Mau dia nembak, mau dia yang malah suka kita, kalau emang udah niat mau move on dan ngelupain, insyaAllah sukses kok! Goodluck guys!