Hallo, ini secoret kisah hidup saya. Biasanya sih, rata-rata, sebagian besar dan kebanyakan adalah nyata. Hebat anda bisa menemukan blog saya, karena saya ini orangnya tertutup dan tidak terlalu terkenal, tapi bisa menjadi menyenangkan kalau sudah kenal dekat. My life my blog my story. Welcome and happy reading!! Enjoy it!! ~(˘⌣˘~) (~˘⌣˘)~
Twitter : @vaneshamrd
Jumat, 29 Juni 2012
Rabu, 27 Juni 2012
Hampa-Ari Lasso
Ku pejamkan mata ini
Mencoba tuk melupakan
Segala kenangan indah tentang dirimu
Tentang mimpiku
Semakin aku mencoba
Bayangmu semakin nyata
Merasuk hingga ke jiwa
Tuhan tolonglah diriku
Entah dimana dirimu berada
Hampa terasa hidupku tanpa dirimu
Apakah disana kau rindukan aku
Seperti diriku yang selalu merindukanmu
Selalu merindukanmu
Tak bisa aku ingkari
Engkaulah satu-satunya
Yang bisa membuat jiwaku
Yang pernah mati menjadi berarti
Namun kini kau menghilang
Bagaikan di telan bumi
Tak pernahkah kau sadari
Arti cintamu unutkku
Entah dimana dirimu berada
Hampa terasa hidupku tanpa dirimu
Apakah disana kau rindukan aku
Seperti diriku yang selalu merindukanmu
Selalu merindukanmu
Selasa, 26 Juni 2012
Ini menyedihkan..
Kenapa harus ada matahari kalau aku ingin hujan terus?
Kenapa harus ada petir kalau aku mau hujan tanpa petir?
Kenapa harus ada masalah kalau aku mau hidup tenang?
Kenapa harus ada tangisan kalau aku masih mau tertawa?
Kenapa harus ada yang munafik kalau aku mau yang baik?
Kenapa harus ada pengkhianat kalau aku mau yang nggak jahat?
Aku benci situasi kayak gini. Situasi yang memojokkan aku. Ibaratnya tu kayak aku lagi didalam suatu ruangan, awalnya sih terang, ramai sama teman-teman aku, terus kami ketawa sama-sama. Terus, disaat aku lagi senang-senang gitu, mereka menjauh dari aku. Aku terlena dengan situasi yang membahagiakan sebelumnya, sampai nggak sadar kalau mereka menghilang dibalik tawaku. Mereka mundur mendekati pintu. Berpegangan tangan, salah satu dari mereka mau menekan tombol lampu. Mereka siap mengambil langkah untuk kabur meninggalkanku. Aku mau maju, ikut mereka. Tapi tiba-tiba datang orang lain yang tadinya tidak ada diantara kami. Orang itu menghalangiku dengan menondongkan pisau. Aku takut. Aku mau berteriak tapi suaraku tercekik. Aku bingung. Dengan mudahnya mereka mematikan lampu, lalu berbalik ke luar ruangan dengan orang aneh tadi, mengunci pintu ruangan itu dan meninggalkanku sendiri disana. Terdengar suara kaki mereka menuruni tangga dengan tawa kecil. Tak lama sesudah itu terdengar tepukan antara dua tangan diantara mereka diiringi teriakan "yes" dari masing masing mulut.
Tiba-tiba hujan yang aku sukai turun, mengenai mukaku lewat jendela yang tadi terbuka. Aku tersenyum menikmati percikan air yang menenangkanku. Tapi, "duaaarrr" suara petir memekakkan telingaku. Membuatku berlari ke suduut ruangan itu. Jendela yang tadi merupakan alasan aku tersenyum, kini membuka dan menutup dengan kencangnya. Aku ketakutan. Aku baru sadar kalau ruangan ini gelap. Aku tak tau dimana tombol untuk menghidupkan lampu. Teman-temanku tadi memang iseng ya, aku tertawa kecil mengingat kejadian tadi. Tiba-tiba petir tadi terdengar lagi, kali ini disertai dengan cahaya menyilaukan dan tajam. Aku hanya berdoa dalam hati kepada Allah. Aku tak tau bagaimana cara agar aku bsia keluar dari ruangan ini. Jendela tadi membanting keras, lalu tertutup dan tak membuka lagi. Aku tertunduk tak terasa ada yang membasahi pipiku. Oke, ini bukan air hujan tadi. Entah mengapa, tiba-tiba aku merasa ada yang sakit.
Aku merasa lelah, lalu aku tertidur. Di tidurku aku bisa melihat teman-temanku yang tadi meninggalkanku. Kami habiskan waktu kami untuk berfoto-foto sambil bercerita dan tertawa. Ketika aku berbalik untuk melihatkan hasil foto tadi kepada mereka, mereka telah pergi dengan seseorang yang tidak ada diantara kami tadi. Mereka mematikan lampu dan mengunciku sendirian. Awalnya aku kira ini baik-baik saja, tapi tidak, hatiku menolak dan itu membuatku bisa berada dialam mimpi ini.
Aku bangun, ruangan tempatku berada memang masih gelap. Aku yakin ini sudah pagi, aku merangkak menuju jendela. Kaki-kakiku rasanya sudah tidak sanggup lagi buat menopang tubuhku ini. Ternyata salah, diluar masih gelap. Aku heran, rasanya sudah begitu lama aku tertidur, tapi kenapa ini masih begitu gelap. Aku melihat ke sekeliling, tidak ada bangunan satupun semuanya hilang. Aku ketakutan. Lalu aku mendengar tawa teman-temanku. Sepertinya saat ini ada suara laki-laki. Tapi siapa laki-laki itu? Sepertinya ada dua orang laki-laki diluar sana.
"krek..krek.." tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka. Aku melihat teman-temanku dengan orang asing kemaren dan ternyata memang benar, ada dua orang laki-laki disana. Aku mau menyapa mereka, tetapi entah kenapa aku malu melihat keadaanku yang menyedihkan ini. Mereka melihat keberadaanku disudut ruangan ini, tapi tidak satupun yang berusaha menyapaku. Mereka hanya mengambil kamera dan pergi lagi diiringi tawa mereka. Entah apa yang mereka tertawakan, entahlah mungkin aku. Kali ini mereka tidak mengunci pintu. Aku ingin keluar tapi tak bisa. Aku merasa aku terlalu lemah.
Aku menanti mereka, menunggu terus, mana tau ada keajaiban yang membuat mereka kembali lagi. Jika mereka kembali aku ingin menyapa mereka. Tapi, hingga malam menjelang dan suasana gelap kembali mendekapku, mereka tak kunjung datang. Namun, aku bisa mengdengar tawa mereka semua. Sepertinya berasal dari taman didekat rumah ini. Aku ingin ke sana, tapi, ku katakan sekali lagi, aku terlalu lemah dan aku tak sanggup.
Aku tertidur lagi dengan keadaan menyedihkan ini dan berharap mereka akan kembali lagi padaku. Tertawa lagi bersamaku, bukan dengan yang lain..
Kenapa harus ada petir kalau aku mau hujan tanpa petir?
Kenapa harus ada masalah kalau aku mau hidup tenang?
Kenapa harus ada tangisan kalau aku masih mau tertawa?
Kenapa harus ada yang munafik kalau aku mau yang baik?
Kenapa harus ada pengkhianat kalau aku mau yang nggak jahat?
Aku benci situasi kayak gini. Situasi yang memojokkan aku. Ibaratnya tu kayak aku lagi didalam suatu ruangan, awalnya sih terang, ramai sama teman-teman aku, terus kami ketawa sama-sama. Terus, disaat aku lagi senang-senang gitu, mereka menjauh dari aku. Aku terlena dengan situasi yang membahagiakan sebelumnya, sampai nggak sadar kalau mereka menghilang dibalik tawaku. Mereka mundur mendekati pintu. Berpegangan tangan, salah satu dari mereka mau menekan tombol lampu. Mereka siap mengambil langkah untuk kabur meninggalkanku. Aku mau maju, ikut mereka. Tapi tiba-tiba datang orang lain yang tadinya tidak ada diantara kami. Orang itu menghalangiku dengan menondongkan pisau. Aku takut. Aku mau berteriak tapi suaraku tercekik. Aku bingung. Dengan mudahnya mereka mematikan lampu, lalu berbalik ke luar ruangan dengan orang aneh tadi, mengunci pintu ruangan itu dan meninggalkanku sendiri disana. Terdengar suara kaki mereka menuruni tangga dengan tawa kecil. Tak lama sesudah itu terdengar tepukan antara dua tangan diantara mereka diiringi teriakan "yes" dari masing masing mulut.
Tiba-tiba hujan yang aku sukai turun, mengenai mukaku lewat jendela yang tadi terbuka. Aku tersenyum menikmati percikan air yang menenangkanku. Tapi, "duaaarrr" suara petir memekakkan telingaku. Membuatku berlari ke suduut ruangan itu. Jendela yang tadi merupakan alasan aku tersenyum, kini membuka dan menutup dengan kencangnya. Aku ketakutan. Aku baru sadar kalau ruangan ini gelap. Aku tak tau dimana tombol untuk menghidupkan lampu. Teman-temanku tadi memang iseng ya, aku tertawa kecil mengingat kejadian tadi. Tiba-tiba petir tadi terdengar lagi, kali ini disertai dengan cahaya menyilaukan dan tajam. Aku hanya berdoa dalam hati kepada Allah. Aku tak tau bagaimana cara agar aku bsia keluar dari ruangan ini. Jendela tadi membanting keras, lalu tertutup dan tak membuka lagi. Aku tertunduk tak terasa ada yang membasahi pipiku. Oke, ini bukan air hujan tadi. Entah mengapa, tiba-tiba aku merasa ada yang sakit.
Aku merasa lelah, lalu aku tertidur. Di tidurku aku bisa melihat teman-temanku yang tadi meninggalkanku. Kami habiskan waktu kami untuk berfoto-foto sambil bercerita dan tertawa. Ketika aku berbalik untuk melihatkan hasil foto tadi kepada mereka, mereka telah pergi dengan seseorang yang tidak ada diantara kami tadi. Mereka mematikan lampu dan mengunciku sendirian. Awalnya aku kira ini baik-baik saja, tapi tidak, hatiku menolak dan itu membuatku bisa berada dialam mimpi ini.
Aku bangun, ruangan tempatku berada memang masih gelap. Aku yakin ini sudah pagi, aku merangkak menuju jendela. Kaki-kakiku rasanya sudah tidak sanggup lagi buat menopang tubuhku ini. Ternyata salah, diluar masih gelap. Aku heran, rasanya sudah begitu lama aku tertidur, tapi kenapa ini masih begitu gelap. Aku melihat ke sekeliling, tidak ada bangunan satupun semuanya hilang. Aku ketakutan. Lalu aku mendengar tawa teman-temanku. Sepertinya saat ini ada suara laki-laki. Tapi siapa laki-laki itu? Sepertinya ada dua orang laki-laki diluar sana.
"krek..krek.." tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka. Aku melihat teman-temanku dengan orang asing kemaren dan ternyata memang benar, ada dua orang laki-laki disana. Aku mau menyapa mereka, tetapi entah kenapa aku malu melihat keadaanku yang menyedihkan ini. Mereka melihat keberadaanku disudut ruangan ini, tapi tidak satupun yang berusaha menyapaku. Mereka hanya mengambil kamera dan pergi lagi diiringi tawa mereka. Entah apa yang mereka tertawakan, entahlah mungkin aku. Kali ini mereka tidak mengunci pintu. Aku ingin keluar tapi tak bisa. Aku merasa aku terlalu lemah.
Aku menanti mereka, menunggu terus, mana tau ada keajaiban yang membuat mereka kembali lagi. Jika mereka kembali aku ingin menyapa mereka. Tapi, hingga malam menjelang dan suasana gelap kembali mendekapku, mereka tak kunjung datang. Namun, aku bisa mengdengar tawa mereka semua. Sepertinya berasal dari taman didekat rumah ini. Aku ingin ke sana, tapi, ku katakan sekali lagi, aku terlalu lemah dan aku tak sanggup.
Aku tertidur lagi dengan keadaan menyedihkan ini dan berharap mereka akan kembali lagi padaku. Tertawa lagi bersamaku, bukan dengan yang lain..
Dari Hati-Club Eighties
Andai engkau tau
Bila menjadi aku sejuta rasa dihati
Lama tlah ku pendam
Tapi akan ku coba mengatakan
Ku ingin kau menjadi milikku
Entah bagaimana caranya
Lihatlah mataku untuk memintamu
Ku ingin jalani bersamamu
Coba dengan sepenuh hati
Ku ingin jujur apa adanya
Dari hati..
Kini engkau tau
Aku menginginkanmu
Tapi takkan ku paksakan
Dan ku pastikan
Kau belahan hati bila milikku
Ku ingin kau menjadi milikku
Entah bagaimana caranya
Lihatlah mataku untuk memintamu
Ku ingin jalani bersamamu
Coba dengan sepenuh hati
Ku ingin jujur apa adanya
Dari hati..
Menarilah bersamaku
Dengan bintang-bintang
Sambutlah diriku
Untuk memelukmu
Kangen-Dewa 19
Ku trima suratmu tlah kubaca dan aku mengerti
Betapa merindunya dirimu akan hadirnya diriku
Didalam hari-harimu bersama lagi
Kau tanyakan padaku kapan aku akan kembali lagi
Katamu kau tak kuasa melawan gejolak didalam dada
Yang membara menahan rasa pertemuan kita nanti
Saat bersama dirimu
Semua kata rindumu semakin membuatku tak berdaya
Menahan rasa ingin jumpa
Percayalah padaku akupun rindu kamu
Ku akan pulang melepas semua kerinduan
Yang terpendam
Kau tuliskan padaku kata cinta yang manis dalam suratmu
Betapa merindunya dirimu akan hadirnya diriku
Didalam hari-harimu bersama lagi
Kau tanyakan padaku kapan aku akan kembali lagi
Katamu kau tak kuasa melawan gejolak didalam dada
Yang membara menahan rasa pertemuan kita nanti
Saat bersama dirimu
Semua kata rindumu semakin membuatku tak berdaya
Menahan rasa ingin jumpa
Percayalah padaku akupun rindu kamu
Ku akan pulang melepas semua kerinduan
Yang terpendam
Kau tuliskan padaku kata cinta yang manis dalam suratmu
Kau katakan padaku saat ini ku ingin hangat pelukmu
Dan belai lembut kasihmu takkan ku lupa slamanya
Saat kau ada di sisiku
Dan belai lembut kasihmu takkan ku lupa slamanya
Saat kau ada di sisiku
Semua kata rindumu semakin membuatku tak berdaya
Menahan rasa ingin jumpa percayalah padaku akupun rindu kamu
Ku akan pulang melepas semua kerinduan
Yang terpendam
Jangan katakan cinta
Menambah beban rasa
Sudah simpan saja sedihmu itu
Ku akan datang
Sudah simpan saja sedihmu itu
Ku akan datang
Saya itu....
Oke, sekarang saya akan mengshare beberapa sifat sifat saya. Oke, saya tidak sesempurna yang kalian kira, haha karna emang nggak ada kan manusia yang sempurna. Oke, kita langsungto the point aja ya dari postingan kali ini, here is it..
Saya itu sebenarnya orang yang perfeksionis. Perfeksionis disini artinya saya kalau melakukan sesuatu itu gak mau tanggung tanggung, harus selesai dan kalau bisa lebih dari target. Jujur, saya agak kerepotan dengan sifat yang satu ini. Agak mengarah ke egois dan gak mau kalah *apa coba-_-* tapi kadang saya beruntung juga punya sifat kayak gini. Keliatannya jadi "agak lebih" dan sebenarnya bisa bikin saya lebih sukses dari orang lain. Tapi, berhubung saya ini orangnya santai dan suka malas malasan, alhasil sifat perfeksionis ini pun terbengkalai begitu saja. Okesip.
Saya itu sebenarnya orang yang perfeksionis. Perfeksionis disini artinya saya kalau melakukan sesuatu itu gak mau tanggung tanggung, harus selesai dan kalau bisa lebih dari target. Jujur, saya agak kerepotan dengan sifat yang satu ini. Agak mengarah ke egois dan gak mau kalah *apa coba-_-* tapi kadang saya beruntung juga punya sifat kayak gini. Keliatannya jadi "agak lebih" dan sebenarnya bisa bikin saya lebih sukses dari orang lain. Tapi, berhubung saya ini orangnya santai dan suka malas malasan, alhasil sifat perfeksionis ini pun terbengkalai begitu saja. Okesip.
Terus saya ini orangnya bertanggung jawab *asiik. Saya bisa bilang begini karena saya liat kalau saya dikasi amanah, kepercayaan atau tugas dari orang lain pasti saya akan mikirin gimana caranya biar tanggung jawab yang diberikan ini bisa selesai secepat mungkin. Kalau dikasi tugas pun saya bakal mikirin terus gimana biar tugas itu bisa bagus ditangan saya. Dan saya nggak separo separo kalau mau ngasi hasil ke orang lain. Yaa tapi kadang terkendala waktu jugak sih hehe. Dan saya nggak seperti orang orang lain yang kalau dikasi tugas bisa ditinggal gitu aja. Saya mah kalau belum diserahin atau dijalanin amanat itu, saya pasti resah terus. Hehe.
Saya ini orangnya jugak nggak suka hal hal yang gak jelas, tapi senang banget ngayal sampai tinggi tinggi banget, hehe. Saya ini sukanya hal hal yang pasti, nggak suka yang bertele-tele apalagi kalau dibohongin. Ih nggak banget. Tapi disisi lain saya ini senaaaaang sekali mengkhayal. Menurut saya khayalan itu indah, emang sih lebih indah dari kenyataan, kenyataan itu pahit *asiik. Kadang saking sukanya ngayal, kalau udah ngayal tu saya nggak bisa diganggu. Itulah mengapa saya kalau ngayal cari tempat-tempat yang sepi. Jadi saya ini sering ngalami de'javu saking sering ngayalnya. Kadang tempat tempat dikhayalan saya itu tiba tiba terwujud dikehidupan nyata. Dan itu menghasilkan saya pusing untuk mengingat ngingat dimana saya pernah ngeliat tempat itu. Ini bikin pusing ciiin.
Saya ini sebenarnya pemalu, pendiam dan nggak suka sksd. Mungkin kalian yang udah ngenal saya, nggak bakal percaya kalau saya bilang saya ini pemalu dan pendiam. Tapi emang iya kok, saya ini pemalu. Coba ingat ingat waktu kita baru kenal, apa saya secerewet ini? Apa saya seakrab ini? Kalau bukan kalian yang ngajak saya bicara, mungkin saya akan menjadi pemalu terus. Saya jugak pendiam. Saya nggak bakal ngomong kalau nggak kenal sama seseorang dan saya bakal ngirit kata kata kalau saya rasa emang nggak penting penting kali. Tapi, kalau saya dengan orang yang udah lama saya kenal, otomatis sifat pemalu dan pendiam itu nggak bakal ada lagi. Satu lagi, saya nggak suka sksd. Saya benci ngeliat orang yang sksd dan sering kemakan omongan sendiri. Katanya benci yang kayak gini yang kayak gitu, tapi dilakuin jugak, ditemenin jugak. Haha cian.
Saya jugak gengsian orangnya. Saya nggak bakal mau ngesms cowok pertama dan saya nggak mau jadi penutup sms itu. Kalau saya rasa gak penting, ya saya gak bakal balas. Terus karena gengsi inilah makanya saya nggak suka sksd sama orang lain. Takut kemakan omongan sendiri kaya yang lain. Tapi kalau saya merasa nyaman sama orang itu, ya saya bakal enjoy enjoy aja ngomong sama dia. Nggak terlalu nyari eksistensi, ntar malah dibilang sksd. Jadi ya saya suka aja dengan prinsip saya. Mereka deh yang memulai, hehe.
Saya ini jugak nggak suka ngumbar perasaan kemana mana, maksudnya nggak suka curhat di tempat tempat yang ramai, kayak twitter atau facebook gitu. Saya jugak kalau mau cerita panjang lebar yaa cuman di blog ini. Selain tempatnya sepi, jugak nggak bakal banyak orang yang tau ini blog saya hehe. Yang penting buat saya itu sih, tempat curhat itu nggak cuman orang aja dan saya kalau curhat sama orang harus sama orang yang amat saya percayai hehe. Pokoknya tempat curhat saya itu selama ini, yaa blog. Hehe.
Saya juga pecinta ketenangan, view yang indah indah, kata kata puitis, musik yang menenangkan dan hal apapun yang bisa bikin saya senyaman mungkin. Agak melankolis memang kalau dibandingkan dengan sifat saya yang tomboy. Tapi itulah saya, orang yang benci keribuatan dan segala hiruk pikuk seperti pencemaran suara. Musik itu bagi saya adalah ketenangan sendiri. Es krim dan coklat adalah pelampiasan stress saya, karena saya ini juga orang yang gampang marah, stress dan emosian. Hehe.
Terus saya ini jugak orang yang mudah cemburu, tapi mudah percaya sama orang lain, terus benci kebohongan *asiik. Saya ini ya untung gak pernah punya pacar, kalau ngeliat aja orang yang saya suka dengan teman ceweknya pasti saya bisa badmood saat itu juga. Apa enggak, saya ini pencemburu tingkat negara. Sumpah rasanya ya, walaupun itu cuman temannya dia dan dia itu kebetulan bukan pacar saya, tapi saya tetap cemburu. Kenapa sih dia bisa ketawa ketawa sama teman cewek dia? Kenapa nggak sama aku? Tapi, aku ini paling gampang percaya sama kata kata orang lain. Prinsipnya kan kalau orang pencemburu itu susah percayaan, tapi saya nggak, saya mudah sekali buat percaya sama kata kata orang lain, walaupun kadang ada curiganya jugak sih. Tapi saya yakin kalau orang itu udah bersumpah. Yaa walaupun curiga itu nggak sepenuhnya pergi sih. Tapi saya ini benci sekali dibohongin. Kalau saya ngagk perlu perlu amat sama orang itu, bisa aja saya diamin orang itu. Saya benciiiiii kali kali kali kali kalau saya udah percaya tapi malah dibohongin, dikhianatin, iih kenapalah orang kayak gitu masih hidup jugak. Arrrrggghh.
Satu lagi saya ini pemegang janji dan omongan, terus saya ini benci orang orang kepo yang keponya itu diam diam, kayak ngecekin hp saya kalau saya tidur, terus dekat dekat kalau saya lagi melakukan hal yang privasi, pokoknya bencilah sama orang tipe ini. Keponya mah diam diam, kalau mau tau ya bilang kek. Haha. Terus saya ini jugak orang yang benci dicuekin, nggak didengar kalau ngomong, ditinggal tinggal pergi tanpa alasan dan satu yang paling saya benci, saya itu benci kalau posisi saya digantiin oleh orang lain *curcol. Siapa sih yang nggak benci kalau posisi kita dulu tiba tiba digantiin sama orang yang menurut kita nggak pantas ada disitu dan kita malah dicampakkan gitu aja karna mereka lebih memilih pengganti itu dibandingkan kita. Haha sedih kita.
Oke, mungkin sebenarnya masih banyak lagi sifat sifat aku. Tapi secara garis besarnya itulah. So, don't judge me if you don't know who I am. Karna apa yang aku lakukan itu pakai alasan ya dan semua sifat ini udah ada sejak aku lahir dan dipengaruhi lingkungan sekitar jugak sih sebenarnya. So, my life is not your business. Haha, thankyou..
Minggu, 24 Juni 2012
Flashback...
Taraaaaaaaaa!!!!! Kenalin, sekarang aku udah kelas 9 neeB-) alhamdulillah ya, sabtu kemaren (23 Juni 2012) aku terima rapor dan hasilnya lumayanlah nggak jelek2 kali hehe. Otomatis sekarang tu statusnya yaaa yang dulu 82 jadi 92 dong yaa hehe. Seneng kali sih enggak cuman lega aja, eh belum lega2 kalilah masih ada UN, UAS dan teman-temannya yg lain-___- Alhamdulillah 82 naik semua dan saya senang:)
Sekedar untuk ngingatin memori selama kita di kelas 8 ini, pengen deh ngeflashback kejadian apa2 aja yang terjadi selama kita di kelas 82 ini. Yaa walaupun mungkin gak banyak2 kali (maklum aku mudah lupa-_-) tapii ya seenggaknya untuk dikenanglah jangan dilupakan *asiik=)) aku jugak mau buat perbandingan tentang apa2 aja yang telah berubah dari 82 dulu sampai sekarang;;). Check this out *suara gitar*
Oke moment2 besar mungkin emang nggak begitu banyak di 82. Yaa sekitar ujian, ulangan, mid itu2 ajalah perasaan aku. Nggak ada yang berkesan, standar. Palingan beberapa pertandingan waktu class meeting sesudah ujian kemaren. Futsal, voli, masak, udah itu aja gak ada yang berkesan. Oke, mungkin kita langsung ke perbandingan terhadap perubahan yang ada di 82 aja kali ya? Aku gak bakal nunjukin lewat kata2, tapi lewat foto aja kali ya. Okesip, check this out *suara drum*
82 dulu itu kompak, liat aja ini:
Tapi sekarang?? Arok-aroklah bisa sekelas:
Jadi kayak versus sama yang ini ya, haha gak ada kompaknya lagi:
Haha entahlah ya liat 82 sekarang. Aneh, gak ada kompaknya lagi, udah berkelompok-kelompok dan itu amat sangat jelas terlihat. Aku sendiri pun gak tau apa penyebab semua ini, ini terlalu jelas perbedaannya. Ah entahlah, yang penting apapunlah yang terbaik buat kelas ini. Semoga ntar di 92 semester besok kita udah bisa kayak dulu lagi ya, kompak kembali, amiin yaAllaho:)
Makasih untuk 2 semester ini ya 82, I will miss all moment in here:')({}). And I believe, in 92 we can make a lot of sweet moments:) Thankyou 82;;).
Langganan:
Komentar (Atom)






















