Hahaha, kadang lucu ya liat kenyataan ini, "siapa yang sempurna dia yang berkuasa", hahaha ngakak sumpah. Bukan apa-apa, cuman yaa kalau jadi orang tu ya tau dirilah sikit. Jangan sok berkuasa situ, tau banget deh ya yang hidupnya serba ada, serba sempurna. Mulai dari keluarga yang sayang kali kali kali kali sama kau, pacar yang kau mau dari dulu pun akhirnya jadi, punya sahabat yang bainya kali kali kali, semuanyalah kau punya. Kalau dibandingin sama aku mah, nggak bakal ada apa-apa. Ohiya satu lagi, teman kau beserak disana-sini. Karna setiap orang beda-beda kan fungsinya? Haha, cuman satu yang emang berarti buat kau, ya kan? Haha.
Ni ya aku terangin ke kau, sebenarnya kau tu...emang agak usah buat dijelasin, siapa suruh sering ganti-ganti teman dan ninggalin aku, haha. Tapi setau aku kau tu emang teman aku, akrab sih ya, tapi yang paling akrabnya kalau kau lagi butuh banget banget banget. Kalau nggak kepepet dan aku nggak ngedeketin kau, pasti kita nggak akrab-akrab kali. Emang sih kau jugak sering dekat sama aku walaupun tanpa maksud apa-apa, oke aku anggap itu sebagai kebahagiaan aku kalau kau dekat sama aku, ini jujur loh. Tapi tau nggak seberapa sedihnya aku kalau kau kembali ke teman kau tu? Cerita berdua sama dia, padahal kita bertiga? Haha, serasa apa ya..hmm "semacam ada tapi tak dilihat, semcam hidup tapi tak dianggap", pas!! Oke, itu masih bisa aku maklumin, tapi aku paling males kalau kau udah mulai bisik-bisik sama dia, aduuuh tersinggung ni tersinggung, walaupun mungkin kalian nggak bicarain aku, tapi rasa tersinggung itu emang ada. Apalagi kalau waktu jalan, aku berdua sama dia, kau pegang tangan dia, jalan kalian cepat-cepat berdua, serasa apa gitu ya aku diantara kalian, lawak woi digituin haha, tegalak pulak aku ngingatnya. Egois ya kamu, haha.
Banyak jugak sih sebenarnya orang yang udah jadi korban kau. Bukti, dulu kita berempat kan? Setelah kita sering ninggalin yang satu itu, kita jadi bertiga. Jujur, awalnya aku nyaman dengan bertiganya kita ini, tapi aku juga merasa nggak enak sama yang satu itu, walaupun ada sifatnya yang aku nggak suka. Emang awalnya aku yang merasa nyaman tanpa dia, tapi kalau kau ceritanya cuman berdua sama anak tu, ya sama dengan enggak. Awal-awal kita bertiga emang asyik, seru malah, tapi akhir-akhir ini..
Diantara kita berempat dulu, aku paling ngerasa nyaman sama yang sering kau jadiin tempat bisik-bisik berdua. Aku ngenilai dia itu orang yang asyik, nggak egois, walaupun agak sesitivan ya, tapi seenggaknya enggak separah kau. Sekarang kau malah dekat sama dulu yang sama-sama kita campakkan. Aku senang, karna awalnya aku kira kita bakal sama-sama lagi kayak dulu, berempat ituloh. Entah apa yang bikin kau dekat sama dia, aku nggak tau karna kau kalau udah dekat sama dia, mulai deh ninggalin aku. Ibaratnya posisi aku jadi kayak yang dicampakkan. Pandai kalilah ya kau main-mainkan aku. Walaupun cuman teman, kalian semua berarti kok buat aku.
Aku ngerasa aku dapat karma setelah kita mencampakkan yang satu itu. Seminggu, dua minggu emang aku senang sama kau dan dia, tapi setelah kau lebih banyak bercerita sama dia, aku merasa karma datang buat aku. Aku pernah baca; "karma = you get what you give", dan aku rasa aku emang dapat apa yang aku kasih ke yang satu itu. Haha, aku terima, aku mencoba memperbaiki hubungan aku sama dia lagi, walaupun pada awalnya aku merasa garing. Oke, aku udah mulai akrab sama dia, kau malah ngambil dia, akrab malah. Aduuh, take take take it all but you never give *grenade*, sedih rasanya cuy digituin. Emang egois kau tu. Kadang tiba-tiba nyuekin aku tanpa sebab, aku ngomong sama yang lain malah kau yang marah tiba-tiba, aduuh sabar kali aku punya teman kayak kau. Itu makanya kenapa aku paling nyaman sama yang satu lagi. Dia itu emang paling ngertiin aku, sayangnya kalau udah sama kau dia terpengaruh ninggalin aku jugak. Atau jangan-jangan dia nggak suka lagi temenan sama aku? Tapi seenggaknya dia lebih baik daripada kau dan lebih pengertian serta betah dengarin cerita-cerita aku, ngesuport apa yang aku pengen, ah dia itu baru sahabat. Walaupun mungkin cuman kau yang dianggapnya sahabat dan aku hanya sekedar teman. Terbuktikan "nggak cuman cinta yang bertepuk sebelah tangan, tapi pertemanan juga bisa".
Oke, kalau mau diungkit-ungkit yang dulu, mungkin seharusnya aku yang kaya gitu ke kau. Aku dengar-dengar dari yang lain, walaupun kau nggak pernah cerita ke aku, kalau kau itu pernah jadian sama orang yang pernah aku suka. Oke, aku nggak bakal lama-lama di situasi itu. Aku secepatnya ngeliat semua kebaikan kau sama aku dan meyakinkan diri aku kalau aku nggak boleh seegois itu cuman karna cowok. Tapi ternyata kebaikan aku malah kau balas kayak gini, haha terimakasih ya sayang.
Dipikir-pikir aku udah dapat karma, tapi kau kapan? Hidup kau emang terlalu sempurna. Keadaan hidup kau berbanding terbalik dengan karma, kalau karma itu "you get what you give", kalau hidup kau tu "you get what you want". Prinsipnya sih "karma on the way your life", peace cuy. Haha, emang susah mengontrol egois aku disituasi kayak gini. Untung aku sabar ya, haha untung aja yaa. Tapi kau masih bisa datang ke aku kok kapan kau mau, aku bisa aja maafin kau karna kita ini teman, dan aku nggak mau cuman karna keegoisan aku, aku kehilangan kau dan kehilangan semua teman-teman aku juga. Aku masih berbaik hati ini, aku masih sabar kok.
Yaaaa, harapan aku kedepan sih hubungan kita bakal baik-baik aja. Kita bisa akrab lagi berempat kayak dulu. Kuncinya sih asal jangan ada yang egois aja, haha.
But, you still in my life, all my best friends. So don't go from my life and don't leave me alone when you with your other friends:").
Tidak ada komentar:
Posting Komentar