Kalau dianalisa dari judulnya sih, mungkin ini sesuatu yg udah terjadi untuk kesekian kalinya. Ya emang, aku mau posting suatu hal, walaupun ini udah lama, tapi baru sempat sekarang, yaa.. apa mau dikata. Oke, langsung aja...
Gak tau dari mana awalnya ya, waktu itu ada anak baru di salah satu kelas lain. Ya kelas ini emang kedatangan 2 anak baru waktu itu (gak usah disebut ya hehe). Yang pertama kita samarin dengan Raka, dan yang satu lagi namanya Bayu. Pertama ngeliatnya sih aku tertarik sama si Bayu ini, karna sepertinya dia ini anak baik baik, gak ganteng ganteng kali sih, tapi lumayanlah dia putih, rambutnya ikal, manislah pokoknya.
Sampai disuatu kejadian, si Bayu ini sering sekali dibanding bandingkan dengan Raka sama kawan kawan aku. Kata mereka, Raka lebih ganteng dan lebih segala galanya dari Bayu. Emang sih, dia berbehel dan.... lumayan ganteng sih. Banyak teman aku yg kagum sama kegantengan dia. Awalnya sih aku bantah perkataan mereka, tapi lama kelamaan, aku termakan omongan sendiri.
Puncaknya waktu olahraga. Berhubung jadwal olahraga kelas aku disamain sama kelas Raka karna gurunya cuman satu, jadi saat itulah aku mau membuktikan omongan teman teman aku. Waktu pemanasan, aku sering ngeliat ke arah dia, duduk pun aku liat dia, semuanyalah aku amatin dia. Dan ternyata terbukti yang dibilang teman teman aku itu. Dan aku pun............. *ehem ehem* secara tiba tiba mendadak suka sama dia, eh enggak suka, kagum!! Iya baru kagum aja. Dan entah mengapa, aku jadi senang sendiri. Tapi, aku merasa ada yg ganjal, soalnya target yg aku suka di smp ini rencananya 3 aja. Kalau ditambah si Raka ini jadinya 4 kan?? Oke abaikan saja.
Jadi salah satu teman aku ini bilang ke teman ceweknya si Raka, kalau aku suka sama Raka. Nah, disini salah pahamnya. Padahal aku gak suka, malah dibilang suka. Jadi sampai rumah aku masih terbayang bayang muka dan behel si Raka itu. Jujur aku gak suka cowok behelan, lebih ganteng yang berkacamata sih menurut aku. Terus aku bikin beberapa tweet tentang dia, aku gak tau, aku gak sadar, rupanya di rt sama temannya si Raka ini. Dan mulailah awal dari cerita ini.
Teman si Raka yang namanya Nia (samaran) ini bilang ke temannya Tiara (samaran) kalau aku suka sama Raka. Dan si Tiara ini pun beraksi, alhasil dari info yang dikasi Nia, responnya si Raka ini dia minta pin bb aku. Dan berhubung aku gak makai bb, semuanya pun hancur. Sebenarnya sih bisa lewat sms saran dari Nia, cuman aku gengsi aja mulai duluan. Beberapa teman aku tau, karna ini sih dilakuinnya dari mention aku sama Nia. Sampai salah satu teman aku bilang dia suka sama akulah, inilah itulah. Sebenarnya sempat senang sih ya, tapi akhirnya...................................
Usut demi usut aku cari. Hari ini, waktu istirahat, aku ketemu dengan segerombolan temannya Raka, mereka bilang gak usah lagi suka sama Raka tu, dia playboy. Minggu pertama ini aja udah 5 cewek yg suka sama dia, dan pdktannya banyak. Mendengar itusih sebenarnya cukup kecewa. Gimana enggak? Paginya senang, siangnya langsung loyo. Ah tapi aku gak selemah itu. Cepat cepat aku hapus semua ingatan tentang Raka ini , dan aku pun berlalu tanpa masih menyimpan rasa sama dia....
Kalau difikir fikir, cerita ini sama kayak kejadian sebelum Raka ya. Dulu aku jugak suka sama 3 cowok, dan ceritanya gini juga. Sampai kata Suci, teman aku, dia bilang gini "Kau tu selalu salah pilih orang ca, kau tu terlalu mudah buat suka sama orang yang salah". Ya emang kenyataannya gitu sih. Dan untung aku cepat ngelupain semuanya.
Disuatu kutipan novel Till We Meet Again, aku dapat kalimat yang cocok buat aku, walaupun inti cerita novelnya bukan ini
"Mengapa aku selalu salah menafsirkan tiap debaran hatiku? Kenapa aku selalu salah meletakkan cinta?"
"Aku selalu mengharapkan cinta dari orang yang salah"
Dua kutipan itu sumpah nusuk kali. Ya emang itu aku kali. Aku selalu mengartikan debaran dihati, rasa kagum, dan kesenangan semata dengan rasa cinta. Padahal sebenarnya enggak, merasakan bahwa itu cinta jugak enggak. Tapi setiap kali kagum ke seseorang, aku selalu menganggap dia orang yang tepat, padahal enggak.
Untuk Raka ini, gak masuk hitungan. Dia cuman angin lewat, kagumnya pun cuman 36 jam. Tapi sekarang, masih sering aku nyebut nama dia, teman teman aku pun kadang masih heboh tentang dia, walau pun gitu aku berusaha sadar, kalau dia itu benar benar orang yang salah. Dan betapa beruntungnya aku, yang tak sempat berkenalan dengan dia dan merasakan rayuan rayuannya, apalagi sampai tahap pdkt, karna dia itu playboy.
Sekarang lebih baik aku mikir ulang kalau mau suka sama orang. Udah cukup capek ya dikerjain kayak gini terus, hehe...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar